ketika duduk melingkar, bersila, berselimut, mengubah kata menjadi doa adalah sebuah ritual
ucapan harap jadi mantra
ucapan syukur jadi puji-pujian
tepuk tangan dan tangis adalah doa
ada suatu masa
ketika ritual mengalami kejenuhannya dan berputar kembali menjadi rutinitas
melakukan doa yang kosong
harapan tak bermantra
syukur yang tak kenal puji
sepi suka dan duka
ada suatu masa,
ketika manusia lebih suka merenungkan doa
ketimbang berdoa
manusia lebih suka menemukan ritual kuno
ketimbang beribadah
masa yang memberitahukan kita bahwa agama tak menyelamatkan
(tapi aku tidak bicara tentang religi
tak juga mau berkonfrontasi dengan penyembah-penyembah cerita suprarasional)
namun ada satu masa,
ketika doa harus menjadi doa
dan doa adalah
iman yang terucap.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar