Setelah lama menjelma menjadi gua batu yang dingin,
Mimpi menawarkan rumah kayu yang hangat
Dengan danau yang memagari
Sapuan matahari yang berseri.
Gua batu tempat persembunyian rasa,
Terasa hambar
Angin tak lagi bersahabat
Monolog malam mengingatkan pahitnya menyepi.
Rumah kayu tepi danau
Akankah kau bawa aku dia masuk
Menikmati malam lepas pagi
Menyusuri sore yang hangat
Mencair di batas waktu
Minggu, 23 Januari 2011
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar