tentang sekelibat warna yang kusaksikan saat pergi ke tepi sungai
saat itu menjelang petang
dan aku asik terduduk di atas ayunan
dengan angin sesekali menyentuh punggung tangan kaki
dan menyibakkan rambut di wajahku
langit teduh dan tenang
seperti juga sungai yang menatapku tak bergeming
aku tak melakukan apapun kecuali berpegangan pada tali yang menggantung ayunanku
dan memainkan kaki-kakiku yang kutekuk menjauh dari tanah
kemudian gerimis tiba
kecil
perlahan
tanpa gejolak alam yang berarti
aku seperti bermandi cahaya senja yang gemilau
sebab gerimis-gerimis itu
air air yang perlahan hinggap di tubuhku
mereka bersinergi dengan matahari yang merah
seolah matahari mencair
dan cairannya adalah gerimis
seolah gerimis itu berwarna oranye
dengan langit kemudian mulai memudar
merah menjadi lebih jingga
dan kemudian bergradasi total menuju
sampai berakhir pada kalbu
aku terkesiap
tak berdetik
setiap kali cahaya dari gerimis itu menyentuhku
aku merasakan adukan di atas langit, dan cairan warnanya yang menyentuhku!
pengalam ini luar biasa
aku melihat sensasi teman!
bisakah kau bayangan seberapa besar sensasi itu, hingga sanggup kutangkap
yang pasti,
nafasku tak bisa dan tak mau teratur
detakan di dada pun mengikuti ritme tarian dari langit
aku mencium tanganku yang basah oleh warna warna yang tersibak
dan menghela tiap baunya
warna punya bau
sinar punya aroma
mereka bersatu dalam lelehan gerimis
"terimakasih Tuhan, sebab apa yang indah selalu datang... tepat di saat aku merindukanmu"
Tidak ada komentar:
Posting Komentar