Kamis, 19 Juli 2012

andai saja, mata ini tidak mengeluh, tanganku akan masih menari pada kotak-kotak abjad. sayangnya mataku merengek pada otak, minta dimatikan. ia minta redup setelah seharian dipakai berputar mengitari dunia. mataku ini manja. mengeluh bila lelah, terjaga pada semu. tapi terimakasih, langit malamku kembali setelah ia dicuri beberapa minggu. kini aku bisa pergi tidur dengan tenang. sambil bermimpi bahwa aku masih terjaga.

selamat malam

ini cerita tentang jatuh cinta di bulan purnama,
dengan kekasih yang bernama langit malam.

ada  yang duduk termangu di beranda kamar
di lantai dua.
menanti perginya senja
dan tibanya malam.
saat bulan bulat melengkung sempurna
di langit yang nyaris telanjang,
ia terkesima.
mendapatkan dirinya jatuh dalam pesona
yang tak ada ujung.

"langit malam, adakah kau mendengar, aku sulit terpejam karena keindahanmu membius mataku. membuatnya terjaga dalam keletihan. membuat energiku berpendar bagai matahari yang rindu pada pagi. langit malam, apa kau sengaja menunduk manja padaku, seolah kau mudah digapai sedang aku merindu saja."

ini cerita tentang jatuh cinta di bulan bulat sempurna,
pada langit yang tiada mendengar.

Rabu, 18 Juli 2012

Glorious Honeymoon

kamu yang putuskan,
baiknya kita jatuh cinta dimana?
di dalam ruang pertunjukan, dengan mata berbinar menangkap cahaya dari panggung
atau
di ruang baris buku, dengan kepala dalam-dalam memasuki buku

kalau aku mau jatuh cinta padamu
setelah keluar dari gedung pertunjukan
setelah selesai berjalan-jalan di dalam buku.
aku mau jatuh cinta di halte bus
sambil menunggu cerita kita tiba.

Senin, 16 Juli 2012

justru karena saya realistis,
saya tidak mendayu-dayu
atau memaki-maki di tempat umum.
saya realistis bahwa pilihan itu selalu tidak terduga.
orang-orang boleh memilih
orang harus memilih
mereka juga yang nantinya akan terima resiko.
jadi apa saya marah?
apa saya kecewa?
saya memilih untuk tidak pasrah dan berkabung.
saya memilih hidup. saya memilih langit-langit. saya memilih untuk berlari.

repetisi ini berulang lagi

peran yang saya hidupi di atas panggung,
saya nikmati pula di hidup nyata.
ada yang pernah menyebut saya gangga
yang pernah memanggil dewi sebelum nama saya.
anda tahu,
gangga yang saya mainkan
dicuri hatinya saat malam
yang mengamuk
yang mencari
di antara kata.
apa anda adalah kekasih yang hilang?
anda adalah jiwa yang membengis?

di sinilah kita berhenti,
pada nasib yang tak memberi jawaban.

Kamis, 12 Juli 2012

jangan mendayu-dayu. jangan merayu. atau sekalian saja jangan malu-malu.
saya tahu.
lampu sudah dimatikan, ruang tunggu warna putih memudar. lampu sudah dimatikan dan listrik merayap ke udara. aku bersemayam di antara nyawa elektrik. menyinari gelap dengan warnaku. tapi lampu sudah dimatikan, dan sisanya hanya hitam.
suatu hari nanti saya (janji) akan bercerita lagi. di enam bulan terakhir tahun dua ribu dua belas. untuk sekarang ini saya (cuma) mau menyalin lagi kenangan. enam bulan pertama dalam tahun dua ribu dua belas ini terlalu menarik untuk dilewatkan begitu saja. ada banyak naik-turun yang tidak terduga. selasa naik, rabu turun. jumat turun, lalu minggu depan naik sampai lupa turun. ya begitulah enam bulan ini. lelah dan bahagia.
apakah kamu juga begitu?

Minggu, 08 Juli 2012

jika kamu takut meloncat karena jarak tempuh menuju pijakan begitu jauh maka pejamkan mata dan berpikirlah "kalau jatuh pasti ke bawah"
bukan mengajarkan untuk jadi tolol, tapi saya mau bilang kalau resiko itu memang harus diambil. sejatuh-jatuhnya kita, segalanya akan pergi ke bawah. sakit. lalu bisa naik lagi, kan?
jadi meloncatlah, terjun bebas. tidak ada bahagia tanpa resiko.

serius lu?

kita adalah anak-anak dari matahari
dan saudara sepupu cahaya bulan yang tak berkesudahan indahnya.
kita adalah kecantikan tanpa usaha.
mereka sebut kita, manusia.

untuk semuanya, THANKS A LOT!

yang dalam kesendirian datang menyusup sebagai keriuhan,
yang dalam kelemahan datang menyeruak menjadi energi,
yang dalam ketakutan datang melindungi,
yang dalam kegetiran mengobati,
yang dalam keterbatasanku menjadi dimensi baru

Tuhan

terimakasih.
untuk segala ke-MAHA-anMu yang tak tertandingi.
yang menjawab keraguan.
yang menjawab doa tanpa kata.
yang membuka jalan.
yang menumpu kakiku.
yang datang tanpa diminta
yang tinggal selamanya.

Tuhan

terimakasih.
kebesaranmu adalah hidupku.
kreasimu adalah turun-naik hidupku.

Tuhan Tuhan Tuhan
dalam nafasku, namaMu terucap